Belajar Teknik Otomotif Otodidak, Lama dan Berpotensi Gagal
Ada tiga cara menjadi mekanik mobil yang jago; atau menjadi pengusaha bengkel mobil yang sukses.
Masing-masing cara memiliki risiko tersendiri, lama waktu penguasaan teknik otomotif yang berbeda, kualitas penguasaan skil dan pengetahuan berbeda dan biaya yang berbeda.
1. Cara Otodidak
Belajar teknik otomotif secara otodidak, bisa berhasil bisa gagal. Risikonya juga besar. Apalagi untuk mobil-mobil zaman sekarang yang berteknologi tinggi. Lho kok bisa?
Tentu bisa. Belajar teknik otomotif secara otodidak, butuh kecerdasan dan ketekunan lebih, dan setidaknya sebelumnya sudah punya dasar keilmuan teknik otomotif yang benar.
Salah dalam memahami sistem kerja dan flow of srategy-nya bisa fatal akibatnya. Komponen jadi rusak, bahkan kerusakan bisa merembet ke bagian lain.
Tanpa dasar teknik yang kuat yang dimiliki sebelumnya, penguasaan teknik lanjutannya menjadi dangkal. Pengetahuan teknik otomotif lambat berkembang, dan pastinya tidak luas.
Kalaupun berani spekulasi dengan cara trial error, risiko kegagalan juga tinggi. Kalau spekulasi diterapkan dengan cara memanfaatkan mobil customer untuk belajar, risiko juga besar dan bisa fatal.
Karenanya, belajar teknik otomotif cara otodidak untuk mobil-mobil modern berteknologi tinggi sangat tidak dianjurkan.
2. Bekerja di Bengkel
Bisa saja belajar teknik otomotif dilakukan saat kerja di bengkel mobil. Tapi harus cari bengkel yang mau terima kalian bekerja, dan pilih bengkel yang bagus, yang teknisi ahlinya punya kemampuan teknik otomotif yang tinggi, termasuk untuk mobil-mobil modern yang berkelas. Bukan hanya mobil jadul, karena hidup berjalan maju dan teknologi terus berubah.
Tapi tidak semua orang punya kesempatan ini, juga bergantung bidang kerja yang jadi tempat kalian bekerja. Kalian tidak bisa memilih teknik otomotif spesifik yang kalian inginkan, karena kebutuhan kerja disesuaikan dengan kebutuhan bengkel.
Pemilik mobil tentu tidak bodoh. Dia tidak akan mau mengumbar semua ilmunya pada kalian, kontribusi kalian pada bengkel tempat kerja juga harus nyata. Karena status kalian bekerja, dan kalian dibayar. Tentu tidak bisa semaunya memilih.
Waktu yang kalian perlukan juga lama. Bertahun-tahun. Belum tentu juga berhasil. Kalau bengkel tempat kalian kerja tidak update dengan perkembangan teknologi mobil, hasilnya tidak optimal, padahal sudah buang waktu lama.
3. Belajar Khusus
Cara ini paling tepat dan singkat. Tentu tidak semua lembaga kursus punya kompetensi sama. Harus pandai memilih lembaga kursus yang tepat, yang trainernya kompeten.
Setidaknya teruji memiliki reputasi yang baik, dan kinerja yang nyata. Bisa dilihat karya dan hasil kerjanya, juga buktinya.
Jangan sampai tertipu oleh orang yang sebenarnya tidak punya skill teknik dan kompetensi yang baik. Sekadar jago ngomong saja.
Belajar teknik otomotif secara khusus, intens, sangat direkomendasikan. Waktunya singkat, penguasaan materi mendalam dan bervariasi, dasar keilmuan jelas, sistem terstruktur dengan baik.
Apalagi kalau lembaga kursus juga menyediakan fasilitas magang. Maka ilmu yang didapat langsung dipraktikkan.
Belajar khusus selain ilmunya lengkap, skill mumpuni, risiko gagal rendah, dapat bimbingan khusus, wawasan luas, strategi troubleshooting variatif, waktunya jauh lebih singkat, dan tingkat keberhasilan juga tinggi.*
WMTC
Kursus Teknik Otomotif Spesialis & BisnisBengkel
Contact Us
Telp/WA 081385873712